Manusia terlahir dari rahim sorang ibu. Sejak manusia lahir ke bumi yang fana ini, manusia itu sudah berinteraksi dengan lingkungan dimana ia di lahirkan. Semenjak ia keluar dari rahim seorang ibu, manusia sudah di sambut oleh dokter/bidan persalinan yang membantu kelahiran manusia itu dan juga yang pasti manusia itu sudah menjadi harapan kedua orang tuanya. Orang tuanya pun suka cita menyambut sang anak telah lahir, orang tua juga memberikan nama dan perlakuan yang terbaik untuk anak itu.
Saat kecil anak itu pun menjadi artis yang di idolakan di lingkungan rumahnya, setiap keluar rumah dan bertemu orang pasti menjadi bahan pembicaraan dan public yang di harapkan terdapat hiburan. Dan sejak kecil pun anak itu memiliki individu atau kepribadian dirinya terhadap lingkungan.
Anak itu pun bertumbuh besar dalam dekapan dan bimbingan orang tuanya, dalam suatu keluarga anak itu pun pasti berinteraksi dengan anggota keluarganya dalam satu atap rumah. Suatu anak pasti terlebih dahulu berinteraksi dan bersosialisasi dalam suatu keluarga entah itu Ayah, Ibu, Kakak, maupun Adik karena dalam keluarga itu sudah menggambarkan dan mencerminkan kepribadian atau individunya.
Manusia terlahir makhluk yang sosial atau dengan arti lain manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Dalam masyarakat, anak itu pun telah berevolusi dan bersosialisasi yang lebih dengan pengaruh-pengaruh luar yang dia dapat entah itu pengaruh baik atau pun pengaruh buruk. Suatu manusia tak lepas dari masyarakat karena di masyarakat manusia berinteraksi dan juga bergaul untuk menemukan jati dirinya.
Dengan kata lain suatu masyarakat tak mungkin ada apabila tak ada keluarga dan suatu keluarga juga tak mungkin ada jika tak adanya individu dari setiap manusia. Bahwa antara masyarakat dengan keluarga dan dengan individu itu sangat terhubung atau saling terikat.
Ambil contoh saja apabila ada suatu anak di muka bumi ini yang menjadi broken home pastilah individu anak itu berbeda dengan individu anak lain atau tak usah jauh-jauh bandingkan individu anak itu dengan individu anak itu yang sebelum menjadi broken home pastilah jauh berbeda. Anak yang demikian itu pastilah menjadi pendiam seperti orang yang meratapi nasibnya, broken home memang menjadi momok yang sangat menakutkan bagi anak-anak dalam suatu keluarga. Anak yang broken home identik dengan melakukan sesuatu dengan hal yang negatif, seperti melakukan balapan liar di jalan, menggunakan bahan terlarang narkoba, atau bahkan melakukan bunuh diri. Dimana apabila melakukan seperti itu dengan bermaksud dengan menghilangkan kepenatan dalam dirinya dan menghilangkan rasa stress akibat broken home itu sendiri. Apabila seperti itu sudah tentu anak itu pasti di cap jelek di lingkungan sekitarnya, padahal itu semua akibat berkurangnya perhatian dan juga kasih sayang dari orang tua. Seharusnya kita sebagai salah satu masyarakat di lingkungan sekitarnya bukan menjauhinya dan mengucilkannya tetapi bantu anak itu bangkit dari keterpurukan itu dan melupakan masalah itu supaya dapat menggapai/meraih cita-citanya dan menunjukkan kepada orang tuanya itu.
Itulah hanya sebagian kecil dari yang terdapat di sekitar kita. Jadi upayakan yang terbaik buat kita/diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar