Pada tahun
1971, pertama kali “Touch Sensor” ini dikembangkan oleh Doktor Sam Hurst
(pendiri Elographics) sekaligus sebagai seorang instruktur di University of
Kentucky. Sensor ini disebut “Elograph,” dan telah dipatenkan oleh University
of Kentucky Research Foundation. “Elograph” ini tidak transparan seperti
touchscreens modern, namun demikian elograph telah menjadi tonggak sejarah yang
signifikan dalam teknologi touchscreen. Pada tahun 1974 touchscreen pertama
sesunggunya yang telah dilengkapi dengan permukaan transparan dikembangkan oleh
Doktor Sam Hurst dan Elographics. Pada tahun 1977 Elographics dikembangkan dan
dipatenkan dengan teknologi lima-kawat resistif, yaitu teknologi touchscreen
yang paling populer digunakan saat ini.
Sam Hurst (pendiri Elographics) (kiri)
Touch Sensor
Touchscreens
akhirnya menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Perusahaan
menggunakan layar sentuh untuk sistem kios dalam pengaturan penjualan ritel dan
pariwisata, pusat penjualan, ATM, dan PDA, di mana stylus kadang-kadang
digunakan untuk memanipulasi GUI dan untuk memasukkan data. Popularitas ponsel
pintar, PDA, game konsol portabel dan berbagai jenis peralatan informasi telah
mendorong permintaan dan penerimaan touchscreens.
HP150 (1983)
HP-150 dari
tahun 1983 telah menjadi salah satu komputer paling awal di dunia touchscreen
komersial. Sesungguhnya tidak memiliki touchscreen dalam artian sempit,
melainkan ia memiliki tabung CRT Sony 9″ yang dikelilingi oleh pemancar dan
penerima infra merah, yang mendeteksi posisi setiap obyek non-transparan di
layar.
Awalnya touchscreens
yang semula hanya bisa merasakan satu titik kontak pada satu waktu, dan hanya
memiliki sedikit kemampuan untuk merasakan seberapa keras seseorang menyentuh.
Kini telah mulai berubah dengan komersialisasi dengan teknologi multi-touch.
PC tablet yang
digagas oleh apel komputer dan diikuti oleh merek-merek terkenal dunia lainnya
telah menjadikan touchscreen multi-touch menjadi interface utama dengan
berbagai kemampuan yang disediakannya.
Jenis Jenis
Touchscreen :
1.
Resistive Screen
Sistem resistif layarnya dilapisi
oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif
terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif
adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan
lapisan resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik.
Kedua lapisan ini dipisahkan oleh
sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga lapisan ini pasti terpisah
satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut juga
mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.
Ketika terjadi sentuhan kedua
lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena
adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan
pada arus listrik referensi tersebut.
Efek dari gangguan ini pada lapisan
konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi
dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian
dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.
Informasi sentuhan tadi diolah
secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah koordinat dan
posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi diintegrasikan
dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.
Layar dengan teknologi ini memiliki
tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan tampak kurang
jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan lemah terhadap sentuhan
benda-benda yang agak tajam.
Teknologi ini tidak akan
terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau air,
namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari
tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok
digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik,
laboratorium, dan banyak lagi.
2.
Capacitive Screen
Sistem kapasitif memiliki sebuah
lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus
yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini
dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat
meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.
Lapisan ini dapat memanfaatkan
sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini
dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika
lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan
mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi.
Ketika jari tangan Anda menyentuh
permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada
arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian
ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke
sebuah controller. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.
Kalkulasi ini menggunakan posisi
dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika
hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi
dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan
diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Capasitive touchscreen baru dapat
bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang
bersifat konduktif seperti misalnya jari. Tampilan layarnya memiliki kejernihan
hingga sekitar 90%, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan
interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik,
lokasi Point Of Sales, dsb.
3.
Surface Acoustic Wave System
Teknologi touchscreen ini
memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan
layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan
penerima sinyal ultrasonik.
Selain itu dilengkapi juga dengan
sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic
tetap berada pada area layar monitor.
Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.
Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.
Perubahan gelombang ultrasonik yang
terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam bentuk
pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi
sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses lebih lanjut.
Data yang dihasilkan dari sentuhan
ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal
ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak
sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah
sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.
Teknologi ini tidak menggunakan
bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar
touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih
jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen.
Tanpa adanya lapisan sensor juga
membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak
akan ada lapisan yang dapat rusak ketika di sentuh, ketika terkena air, minyak,
debu, dan banyak lagi.
Kelemahannya kinerja dari touchscreen
ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat
lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang menempel di atasnya
maka touchsreen dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan.
Touchscreen jenis ini cocok digunakan
pada ruangan training komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan
informasi dengan sangat jernih dan tajam dan saat presentasi dalam ruangan.
Sumber :: http://forum.viva.co.id/iptek/492660-sejarah-penemuan-layar-sentuh.html
0 komentar:
Posting Komentar