Sejarah Perkembangan Komputer Tablet

            Pada zaman ini mungkin semua orang sudah pada tahu tentang komputer tablet atau yang lebih terkenal dengan sebutan tablet. Setelah postingan saya sebelumnya yang mengenai Perkembangan Touchscreen, kali ini saya akan melanjutkan pembahasan mengenai komputer tablet kalau begitu langsung saja cekidot...
Ide tablet PC sudah muncul sejak tahun 1960-an. Kala itu, konsep dan teknologinya tentu saja masih sangat sederhana jika dibandingkan dengan komputer tablet modern. 
Berikut deretan tablet PC yang dinilai meletakkan tonggak sejarah :
RAND Tablet

Ide komputer tablet ternyata sudah mengemuka pada tahun 1960-an. Tablet pertama di dunia disebut-sebut adalah RAND tablet yang juga disebut sebagai Grafacon (Graphic Converter).

Pembuatnya adalah Advanced Research Projects Agency. RAND tablet adalah salah satu perangkat pertama yang menggunakan stylus. Kala itu harganya sangat mahal, USD 18 ribu.

The Dynabook
Konsep tablet modern pertama adalah Dynabook yang lahir tahun 1968. Penemu Alan Kay dan dan Xerox Palo Alto Research Center memimpikan tablet tersebut sebagai perangkat elektronik untuk anak-anak yang akan memudahkan mereka mengakses media digital.

Namun ide Dynabook tidak pernah menjadi produk komersial massal. Alan Kay sendiri saat ini aktif berkecimpung di program laptop murah One Laptop Per Children (OLPC).

Apple Graphics Tablet
Perangkat besutan Apple ini fungsi utamanya adalah untuk menggambar. Dibanderol USD 650, Apple Graphics Tablet kurang menuai sukses kala dirilis tahun 1979.

Di tablet ini, user bisa menggambar dengan sebuah perangkat stylus berkabel. Kemudian hasilnya dapat ditransfer ke komputer.

Gridpad
Gridpad disebut-sebut sebagai tablet PC portabel pertama. Dengan layar sentuh monokrom 10 inch dan baterai tahan 3 jam, tablet yang rilis tahun 1989 ini dibanderol sangat menjulang, USD 2.370.

Tablet ini ditujukan untuk para pebisnis dan kabarnya mendapat sambutan cukup baik di pasaran. Sayangnya, AST selaku produsennya kemudian kolaps sehingga generasi Gridpad tidak berlanjut.

Tandy Zoomer
Personal Digital Assistant (PDA) yang ngetren di tahun 1990-an dinilai berperan penting dalam sejarah tablet PC karena kemiripan fungsinya. Salah satu teknisi Gridpad bernama Jeff Hawkins punya ide untuk membuat tablet dengan ukuran lebih portabel. Dia pun mendirikan Palm Computing untuk mewujudkan impian tersebut.

Bekerjasama dengan perusahaan Tandy dan Casio, akhirnya perangkat layar sentuh bernama Tandy Zoomer rilis pada tahun 1992. Namun PDA dengan stylus ini kurang diminati. Tandy Zoomer kemudian menginspirasi kehadiran PDA Palm Pilot.

Apple Newton MessagePad
EO John Sculley, Apple merilis cikal bakal tabletnya dengan dengan nama Apple Newton MessagePad. Perangkat handheld yang cenderung masuk kategori PDA ini mempunyai stylus untuk navigasi.

Namun demikian, Apple Newton tidak pernah menuai sukses di pasaran. Hingga Apple memutuskan untuk menghentikan produksinya di tahun 1998.

Fujitsu Stylistic 2300
Fujitsu Stylistic 2300 yang rilis pada tahun 1998 ini adalah tablet pertama yang sudah menggunakan layar warna. Prosesornya memakai Pentium 233.

Stylistic 2300 juga punya modem terintegrasi. Dari sisi spesifikasinya, tablet buatan vendor asal Jepang ini agaknya termasuk yang paling canggih pada zamannya.

Compaq Tablet
Generasi tablet modern barangkali dipelopori oleh Microsoft. Kala meluncurkan Compaq Tablet ini pada tahun 2001, Bill Gates selaku bos Microsoft yakin komputer tablet akan sangat populer.

"Dalam lima tahun, saya memprediksi tablet akan menjadi jenis PC paling populer yang dijual di Amerika Serikat," kata Gates ketika itu. Namun prediksinya itu salah karena tablet Windows belum menuai sukses sesuai harapan.

Compaq TC100
Tahun 2003, Compaq merilis tablet PC Hybrid bernama TC1000. Tablet dengan layar sentuh berukuran 10,4 inch ini dibekali dengan keyboard. Keyboard ini dapat dilepaskan dari tablet.

Perangkat tersebut memakai OS Windows XP. Desainnya dinilai sebagai terobosan pada zamannya dan meraih berbagai penghargaan.

Apple iPad
Tahun 2010, Apple yang dipimpin mendiang Steve Jobs merilis iPad yang kelak akan menjadi tablet PC tersukses secara komersial. Kehadirannya memicu industri tablet menjadi maju pesat. Sampai saat ini, dominasi iPad di pasar komputer tablet belum tergoyahkan.

Didukung aplikasi berlimpah dan desain cantik, iPad cepat menuai ketenaran. Saat ini, komputer tablet berbasis sistem operasi iOS ini sudah memasuki generasi yang ketiga.

Motorola Xoom
Motorola Xoom menandai keseriusan Google memasuki pasar tablet dengan sistem operasi Android. Xoom adalah tablet pertama yang memakai sistem operasi Android Honeycomb, OS yang khusus didesain untuk perangkat tablet.

Dari sisi spesifikasi, Xoom juga maju pada zamannya. Tablet yang rilis awal tahun 2011 ini dibekali prosesor dual core Nvidia Tegra dan kamera 5 megapixl lengkap dengan lampu flash.

Sumber :: detik.com

Perkembangan Touchscreen


Pada tahun 1971, pertama kali “Touch Sensor” ini dikembangkan oleh Doktor Sam Hurst (pendiri Elographics) sekaligus sebagai seorang instruktur di University of Kentucky. Sensor ini disebut “Elograph,” dan telah dipatenkan oleh University of Kentucky Research Foundation. “Elograph” ini tidak transparan seperti touchscreens modern, namun demikian elograph telah menjadi tonggak sejarah yang signifikan dalam teknologi touchscreen. Pada tahun 1974 touchscreen pertama sesunggunya yang telah dilengkapi dengan permukaan transparan dikembangkan oleh Doktor Sam Hurst dan Elographics. Pada tahun 1977 Elographics dikembangkan dan dipatenkan dengan teknologi lima-kawat resistif, yaitu teknologi touchscreen yang paling populer digunakan saat ini.

Sam Hurst (pendiri Elographics) (kiri)


Touch Sensor
Touchscreens akhirnya menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Perusahaan menggunakan layar sentuh untuk sistem kios dalam pengaturan penjualan ritel dan pariwisata, pusat penjualan, ATM, dan PDA, di mana stylus kadang-kadang digunakan untuk memanipulasi GUI dan untuk memasukkan data. Popularitas ponsel pintar, PDA, game konsol portabel dan berbagai jenis peralatan informasi telah mendorong permintaan dan penerimaan touchscreens.

HP150 (1983)


HP-150 dari tahun 1983 telah menjadi salah satu komputer paling awal di dunia touchscreen komersial. Sesungguhnya tidak memiliki touchscreen dalam artian sempit, melainkan ia memiliki tabung CRT Sony 9″ yang dikelilingi oleh pemancar dan penerima infra merah, yang mendeteksi posisi setiap obyek non-transparan di layar.

Awalnya touchscreens yang semula hanya bisa merasakan satu titik kontak pada satu waktu, dan hanya memiliki sedikit kemampuan untuk merasakan seberapa keras seseorang menyentuh. Kini telah mulai berubah dengan komersialisasi dengan teknologi multi-touch.

PC tablet yang digagas oleh apel komputer dan diikuti oleh merek-merek terkenal dunia lainnya telah menjadikan touchscreen multi-touch menjadi interface utama dengan berbagai kemampuan yang disediakannya.

Jenis Jenis Touchscreen :
1.       Resistive Screen

Sistem resistif layarnya dilapisi oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik.

Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga lapisan ini pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.

Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut.

Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.

Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.

Layar dengan teknologi ini memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan tampak kurang jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan lemah terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam. 

Teknologi ini tidak akan terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau air, namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi.

2.       Capacitive Screen

Sistem kapasitif memiliki sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.

Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi.

Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.

Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Capasitive touchscreen baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari. Tampilan layarnya memiliki kejernihan hingga sekitar 90%, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dsb.

3.       Surface Acoustic Wave System


Teknologi touchscreen ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.

Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar monitor.
Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.

Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses lebih lanjut.

Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.

Teknologi ini tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen.

Tanpa adanya lapisan sensor juga membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak akan ada lapisan yang dapat rusak ketika di sentuh, ketika terkena air, minyak, debu, dan banyak lagi.

Kelemahannya kinerja dari touchscreen ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang menempel di atasnya maka touchsreen dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan.

Touchscreen jenis ini cocok digunakan pada ruangan training komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan informasi dengan sangat jernih dan tajam dan saat presentasi dalam ruangan.


Sumber :: http://forum.viva.co.id/iptek/492660-sejarah-penemuan-layar-sentuh.html

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More